Ceritanya ada seorang nelayan yang sedang melaut ke samudra luas. Sayangnya tiba-tiba muncul badai, kapalnya menabrak batu karang lalu karam. Untung ada sepotong kayu dan dia berpegangan sambil dibawa gelombang sampai akhirnya terdampar di sebuah pulau terpencil.
Di pulau itu tidak ada rumah, tidak ada orang, hanya ada seekor monyet, seekor buaya dan seekor ular. Si nelayan ini bingung bagaimana caranya bertahan hidup dan kembali ke rumahnya. Pulau itu sangat kecil, sangat susah mencari makanan disana. Cuma si monyet yang punya banyak makanan dari buah-buahan di semak dan mohon arbei.
Disana tidak ada pohon yang bisa dipakai untuk membuat rakit. Tidak ada kapal lewat, tidak ada yang bisa menolongnya. Maka dia mencari akal. Yang bisa berenang menyeberangi lautan hanyalah si buaya. Jadi didekatinya si Buaya, minta tolong supaya dia bisa naik ke punggungnya dan diantar sampai ke pantai seberang. Si buaya pikir, “Kesempatan nih, kumakan saja dia ditengah laut nanti.”
Nah, buaya sudah siap-siap nih.. Si nelayan baru mau naik, tiba-tiba dia kepikiran, “Wah, bagaimana kalau nanti di tengah jalan buaya ini memakanku ?” maka lalu dia tidak jadi naik. Dia lalu mencari Ular, untuk minta tolong supaya ular mau melilit mulut si Buaya sampai mereka tiba dengan selamat. Si ular berpikir, “Yah, tak ada salahnya..siapa tau aku bisa cari makanan di seberang, disini tidak ada makanan sedikitpun.”
Si Ular setuju, lalu melilit mulut si buaya sehingga si buaya itu tidak bisa membuka mulutnya. Nah, si nelayan siap-siap mau naik punggungnya, tapi tiba-tiba dia terpikir lagi,” Wah bagaimana kalau di tengah-tengah nanti ular mematuk aku, bisa mati aku nanti..” Maka lalu dia tidak jadi naik lagi, dia mencari si monyet katanya, “Nyet..nyet.. kamu mau ikut pergi tidak dari pulau kecil ini ? Di seberang ada lebih banyak makanan dan buah-buahan. Kau bisa makan kenyang disana daripada tinggal disini. ”
Si Monyet tertarik, maka lalu dia setuju. Maka sekarang si monyet memegang mulut si ular, lalu si ular membelit mulut si Buaya. Si Nelayan lalu naik ke punggung Buaya, lalu berangkatlah mereka berempat menyeberangi lautan.
Sampai di seberang, mereka lalu turun, si Nelayan memberikan makanan pada mereka semua dan akhirnya semua selamat dan puas dengan kerjasama itu.
Pelajarannya..
Seringkali bermain itu lebih asyil kalau ramai-ramai dengan teman, adik atau saudara.. tapi sayangnya tiap orang mungkin punya kepentingan yang berbeda-beda. Kita tidak bisa memaksa orang lain, tapi kita bisa berusaha membujuk mereka agar mereka tertarik dengan ajakan kita.
Kalau dipaksa malah jadi bertengkar, tidak enak rasanya.. lebih baik kalau dibujuk pelan-pelan, ditunjukkan asiknya apa.. atau kita main dulu sendiri, siapa tau setelah melihat kita asyik bermain, yang lain jadi ingin ikut.
Nah jangan lupa juga, kerjasama itu harus saling menguntungkan, sama seperti kerjasama antara si nelayan dan ketiga temannya tadi. Begitu juga dengan bermain, harus saling menyenangkan..tidak boleh ada yang memaksa, harus saling mengalah supaya semuanya bisa senang.
Sudah dulu yah.. sweet dream..

