Ceritanya di sebuah kerajaan yg sangat jauh di puncak gunung hiduplah seorang putri bernama Beauty bersama 3 orang saudaranya, Mato, Lippy dan Rory . Mereka sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lainnya. Setiap orang mempunyai keistimewaannya masing-masing dan mereka saling melengkapi.
Suatu hari datanglah seorang perampok yg kejam membawa pasukannya dan mendobrak gerbang istana. Penjaganya kalah, dan perampok itu berhasil membawa pergi ketiga anak raja dan harta mereka.
Waktu itu kedua orangtuanya raja dan ratu sedang pergi jadi tidak bisa melindungi mereka. Sang putri yang tertinggal itu sangat sedih. Dia ingin membebaskan saudara-saudaranya.
Karena harta bendanya juga habis maka sang putri tidak bisa menyuruh orang untuk mencari saudara-saudaranya itu. Akhirnya dia bertekad untuk pergi sendiri. Dibawanya pakaian secukupnya dan berangkatlah dia turun gunung berjalan kaki. Dia mencari kesana kemari tapi tak kunjung mendapat kabar tentang mereka. DIa mulai putus asa lalu duduk menangis ditepi jalan. Tiba-tiba muncul seorang peri tua, dia berkata,” Anakku, berapa besar kau menyayangi saudaramu?” Kata sang putri,”Aku sangat menyayangi saudara-saudaraku.”
Kata sang peri,” Berapa besar rasa sayang saudaramu ?”
Kata sang putri, “Kami sangat menyayangi satu sama lain.”
Maka sang peri berkata, “Kalau kalian saling menyayangi tak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kalian.” Lalu dia berpesan pada sang putri bahwa dia harus pergi ke selatan, dan bahwa nanti dalam perjalanan sang putri dan saudara-saudaranya bisa bersatu kembali, namun apa yang mereka berikan tak akan pernah bisa kembali..kecuali bila
Sang putri masih bingung apa maksud peri tua itu, namun dia menuruti nasihatnya dan berjalan ke selatan sesuai petunjuk sang peri tadi.
Sampai di sebuah kota dia bertanya kesana kemari. Seorang pria tua berkata, ” Aku melihat saudaramu, dia jadi pelayan toko rambut buatan”. Sang putri lalu mencarinya kesana. Ternyata benar, disana dilihatnya saudaranya Mato sedang menggosok lantai dengan baju berdebu. Lalu dia berkata pada pemilik toko, “Ijinkanlah saudaraku pergi dan aku akan memberikan apapun yang kau inginkan.” Sang penjual berkata, “Wah, benar.. dia lambat kerjanya, bolehlah kau ambil dia, asalkan aku boleh memiliki rambutmu untuk kubuat sanggul istimewa.” Rambut Beauty sangat indah, berwarna emas dan sangat halus bagaikan sutra. Ia sangat menyukai rambutnya, namun demi saudaranya ia berkata, ” Ambillah rambutku, biarlah kutukar dengan saudaraku.” Maka kepala Beauty dicukur sampai habis dan botaklah dia. Mato dibebaskan dan mereka lalu pergi sambil bergandengan tangan.
Tibalah mereka di kota berikutnya. Mereka bertanya kian kemari. Lalu seorang ibu berkata,”Aku melihat saudaramu, dia bekerja di toko jam.” Mereka mencarinya kesana, dan menemukan saudaranya Lippy sedang duduk didepan sebuah meja besar yang penuh dengan jarum dan sekrup-sekrup yang sangat mungil. Tukang jam pemilik toko itu marah ketika mereka hendak membawa saudaranya pergi, katanya, “Aku sudah tua, aku butuh mata yang muda untuk melihat benda-benda kecil ini.” Mendengar itu, Mato berkata, “Mataku paling tajam diseluruh negeri, aku bisa melihat benda-benda yang paling jauh. Dan aku bisa menukar mataku dengan matamu sebagai ganti saudaraku.” Sang tukang jam setuju. Maka bertukar matalah mereka, kini Beauty yang botak pergi bergandengan tangan dengan Lippy dan Mato yang rabun matanya.
Mereka tiba di kota berikutnya. Seorang laki-laki berambut kusut berkata, ” Aku tau dimana saudaramu. Dia tinggal di gubuk penjual ikan.” Lalu mereka pergi kesana dan menemukan saudara mereka Rory sedang berteriak-teriak sampai suaranya parau, menjajakan ikan di depan gubug yang berbau amis dan dikelilingi kucing-kucing liar yang sangat ribut suaranya. Sang pemilik seorang yang bisu dan dia menulis pada secarik kertas, “Pita suaraku sudah rusak, bagaimana aku bisa melepaskan saudaramu yang berteriak bagiku ?” Maka Lippy berkata padanya, “Suaraku paling lantang di seluruh negeri, kau tak akan kalah keras dari kucing-kucing ini. Aku berikan bila kau bebaskan saudaraku.” Sang penjual ikan setuju. Maka pergilah Beauty yang botak, Mato yang rabun, Rory dan Lippy yang kini bisu sambil bergandengan tangan.
Mereka kini sudah bersama kembali, dan pulang menuju istana. Sampai di istana ternyata orangtua mereka sudah menunggu dan mereka menangis terharu ketika mendengar betapa anak-anak mereka saling berkorban satu sama lain. Kini mereka hidup damai seperti sediakala. Sang raja menambah jumlah pasukan untuk menjaga istana dan Rory tumbuh kuat dan besar dan kemudian menjadi Kepala Keamanan di kerajaan mereka. Bagaimana dengan nasib ketiga anak raja yang botak, rabun dan bisu yang tak sempurna seperti Rory ? Jangan kuatir, tak ada seorang pun yang berani mengejek mereka. Mengapa ? Karena Rory sangat menyayangi ketiga saudaranya dan barangsiapa yang berani berkata jelek tentang saudaranya yang botak, rabun dan bisu, harus berhadapan dengannya !
Pelajarannya :
Satu, sesama saudara, kakak, adik harus saling menyayangi, menjaga, dan perbedaan jangan dijadikan bahan pertengkaran, justru jadi saling melengkapi. Apa yang adik kurang pandai, kakak yang bantu. Apa yang kakak tidak bisa, adik yang bantu..
Dua, melakukan suatu kebaikan harus dengan tulus ikhlas, jangan supaya dipuji orang. Jangan supaya dikagumi. Itu namanya tidak tulus. Kalau berbuat baik dengan tulus, maka hati kita akan tetap bersyukur dan bahagia. Kenapa ? karena perbuatan baik itu demi rasa sayang, rasa kasih kepada sesama, dan jangan lupa Tuhan sayang lho dengan anak-anak yang baik hati. Pasti berkat Tuhan akan melimpah dan kita akan selalu dilindungi dimana pun kita berada..
Nah sudah yah, selamat bobo.. sweet dreams..